Kekerasan yang melanda terakhir di negri ini memerlukan strategy "Rekonsialiasi National" jangka panjang.
Sejarah harus menjadi tumpuhan berpijak, mengesampingkan seluruh kepentingan politik yang berlaku. Teori "kesatuan" dalam sebuah bangsa sedang dipertanyakan.
Cepat merebut danmenyelamatkan generasi muda untuk tidak beraliansi dengan titik-titik sejarah bangsa yang bobrok.
Bukan saatnya menanti seorang pemimpin sebelum agenda penting ini bisa dipentaskan kedepan permukaan. Pesta demokrasi di Indonesia baru seputar pemilihan pemimpin. Inipun masi membutuhkan kejujuran, nilai konsultatif dengan rakyat yang berpihak, dll.
Para calon presiden untuk pemilihan tahun 2014 telah beredar di media masa, ada dua catatan penting; yang pertama menunujukan pola berkompetisi untuk berkuasa yang sangat dominan, kedua generasi calon pemimpin yang tidak muda. Dalam metodologi mendekati dengan rakyat, kecuali Jokowi, dimana diapun membutuhkan waktu untuk membuktikan dirinya mampu memimpin bangsa dan negara.
Rakyat memiliki kekuatan yang bulat dalam alur demokrasi ini, tetapi para pelaksanannya membutuhkan orang orang yang tangguh dan cemerlang.
Friday, March 29, 2013
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)