"During my lifetime I have dedicated myself to this struggle of the African people. I have fought against white domination, and I have fought against black domination. I have cherished the ideal of a democratic and free society in which all persons live together in harmony and with equal opportunities. It is an ideal which I hope to live for and to achieve. But if needs be, it is an ideal for which I am prepared to die."......,NELSON MANDELA

Wednesday, December 29, 2010

RAKYAT BERSUARA.. BANGSA PENUH BERHARAP DI 2011

Betapa letih kondisi rakyat Indonesia yang telah diombang ambingkan dengan gelombang perubahan kekuasaan sejak 1998. Demikian lahirlah "reformasi" yang menggeser era "Orde Baru". Disamping rentetan bencana alam yang sejak 2004 selalu merobek keheningan rakyat. Dimana kemapanan ekonomi kian tak tercapai, kian menyulitkan. Lebih tepatnya yang kaya makin setambah kaya. Sedang yang miskin makin tidak punya masa depan. Belum lagi media yang bertubi-tubi menghalau kebobrokan martabat dan integritas para pelaku politik dan penguasa. Orientasi bangsa sekali lagi kian membingungkan.

Dalam keadaan terjepitpun rakyat tidak minta perlindungan kepada siapapun, karena rakyat akan bisa mengakhiri segala ketidak setujuan tersebut dengan cara "populis". Seperti rakyat Perancis yang menyeret raja Louis XIV dan isterinya Marie Antoinette ke meja Guillotine dan kepala mereka dipenggal dihadapan rakyat, mengkahiri kekuasaan kerajaan yang tanpa batas.

Seperti kekuasaan Soeharto tumbang ditangan para mahasiswa yang mendesak reformasi ditegakan. Mereka yang berkuasa agar memiliki kemampuan bercermin pada sejarah. Rakyat tidak akan merengek-rengek karena kekuatan tenaga, hati nurani mereka sudah terkuras habis dengan perbaikan hidup yang tidak kunjung tiba.

Titik "kesabaran" biasanya tidak selalu dipacu untuk menggulingkan kekuasaan, atau sebaliknya dengan mudahnya ditunggangi oleh kekuasaan politik tertentu. Gerakan selalu memiliki nilai yang luhur untuk bangsa: menyusun kembali martabat dan ukuran "kemanusiaan" yang selama ini digilas oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Penentang populis menjadi homogen dan konsertasi (terpusatkan) meluas dan rata secara nasional.

Pada sisi lain, bila rakyat saat ini tidak bersuara bukan berarti rakyat tidak bekerja atau tidak mengamati perubahan pada titik-titik kekuasaan. Pengumpulan gerakan populis, perlu kekuatan atau saat merevitalisasi diri memang membutuhkan gugus generasi yang baru, lebih muda, lebih gigih, lebih kritis. Banyak orang mencerminkan kalau suporter Timnas lebih bermartabat daripada para wakil rakyat untuk hal-hal kepatuhan dan santun. Poupulis memang tidak banyak menuntut, sangat sederhana membuat hati mereka bahagia. Dalam keadaan kesulitanpun mereka tetap coba untuk tidak membebani yang lain.

Disinilah keseimbangan pada titik "luapan berontak", menjadi tanda tanya untuk orang-orang ahli analisa politik, bagaimana menggerakan rakyat untuk kepentingan agenda-agenda kekuatan politik. Tidak hanya mengeksploitasi luapan masa. Dilain sisi juga harus bisa menghapus, meredam kekecewaan atau kemiskinan yang secara struktural. Keseimbangan pada ambang pemberontakan tersebut selalu bekerja dan bergerak secara anonim. Para pahlawan yang gugur di Trisakti dan Semanggi mereka tidak menjual dirinya sebagai pahlawan. Bahkan keberadaan nama merekapun masih simpang siur dalam konteks sejarah moderen Indonesia.

Rakyat bersuara tanpa kata atau tanpa slogan politik. Inilah cermin yang perlu dicermati oleh para politikus. Agar suara mereka tidak disandra menjadi keuntungan mereka belaka. Sekalipun proses dan pendekatannya diberi lebel demokrasi. Bisakah bangsa ini juga berharap pada rakyatnya agar menentukan perjalanan sejarah yang tidak berdarah dan penuh kebijakan.



Monday, December 27, 2010

TIMNAS...TARIK NAFAS, KITA KALAH PADA BABAK 1

Secara objektif permainan Timnas tidak ada perpaduan diantara para pemain. Pertahanan yang masih tercerai berai. Lawan Timnas lebih mengadakan presing dan menyerang. Konklusi semetara kita kalah 3-0.

Coba kita lihat dimana yang harus kita tinjau dan pelajaran dari "euphoria". Hampir semua pemain politik, baik dari kubu SBY, Golkar dan bahkan institusi PSSI coba memetik keuntungan dari "euphoria" Timnas ke babak final. Selain dari pelaku politik dan para pejabat ada juga element yang ikut berperan membakar "euphoria" rakyat, yaitu media. Khususnya media elektronik. Bahkan ada disatu chanel tv mentayangkan Timnas hampir 15 kali dalam 1 hari tanpa adanya berita baru.

Bebearpa nara sumber di media elektronik mengungkapkan kalau "euphoria" Timnas memiliki potensi mempersatukan bangsa yang sempat beberapa tahun ini bermasalah. Asalkan bisa dikanalisasi ke arah yang positif. Semua para aktor bangsa sebaiknya segera memberikan arahan terhadap kesempatan pemersatu bangsa. Demikian juga kalau Timnas gagal memperoleh gelar juara.

Ada beberapa lapisan makna atas munculnya Timnas dimakna berbangsa (nasionalis), prestasi atas sport itu sendiri yang didambakan oleh segenap lapisan rkayat Indonesia. Dimana ada makna sosio kultural yang bisa berarti bagi bangsa: unsur kedisplinan, unsur pendidikan, mendukung lambang-lambang perjuangan identitas nasional dan berbangsa. Hanya saja "euphoria" ini akan pudar dan susah sekali dibangun bila kesejahteraan rakyat banyak juga tidak diwujudkan dikehdiupan sehari-hari. Berhubung sepak bola dengan kemenangan sekalipun akan memiliki batasan untuk bisa memajuka kemampuan ekonomi seluruh rakyat indonesia.

Kekalahan pada babak 1 lebih pantas untuk kita meredam keingnan yang bermuluk muluk, dan lebih menginjakan kaki diatas bumi pertiwi dengan segala kelemahan yang pantas diperbaiki.

Sampai tanggal 29 Desember mendatang, dimana kita berhadapan dengan cermin bangsa yang dewasa dan bertanggung jawab atas langkah sejarah yang ingin kita tempuh.




Wednesday, December 15, 2010

NASIONALIS DAN SEPAK BOLLA: BUDAYA MODERNITAS 1

Panggilan klub nasional dari Republik Indonesia memiliki julukan baru adalah Timnas ( Tim Nasional) dalam kelahiran sejarahnya dia pernah diberik julukan PSSI. Keberadaan nama Timnas memiliki perjalanan politik internal yang tersendiri. Hari ini, tanggal 16 Desember Timnas akan berhadapan dengan Filipina untuk menyelsaikan tugas nasionalnya menjadi pemenang di babak Semi-Final.

Beberapa rangkaian hadirnya Timnas ini dikehidupan bangsa tiba-tiba menjadi sorotan mediatik. Sekalipun telah mengalahkan Tahiland 2-1 dimana sebelumnya telah mengalahkan Laos 5-1.

Mengapa fenomena Timanas ini menjadi menarik perhatian bangsa hari ini. Coba kita bedah secara struktral:

Kontekstual
Diantara kejadian beberapa tahun terakhir ini baik dari malapetaka alam, baik Tsunami, Gempa, letusan gunung berapi dan banyak hal lain lagi yang telah melanda bangsa ini. Dilain pihak cuaca pertikaian politik dalam negri sama sekali tidak menyejukan kehidupan berbangsa. Baik mulai dari masalah korupsi hingga keberadaan Keistimewaan Jogyakarta yang akan mengurangi peranan Sultan pada pemerintahan modern. Diskusi para ahlipun mengingatkan agar tidak melupakan sejarah. Dilain pihak para ahli demkrasi juga menyuarakan agar kepimpinan itu lahir dari bawah dan terpilih langsung. Disinilah Kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia sedang menjalani "test and Proper", diuji baik dari kemampuan menjawab keunikan dan kesitimewaan dibawah UUD 45. Disamping tantangan mengatasi kehidupan sehari hari pada akhir tahun yang mendesak harga bahan pokok naik. Belum lagi masyarakat yang belum siap untuk dicabut keseluruhan subsidi.

Cermin dari Kerinduan Masyarakat
Sosiologue besar Nobert Elias pernah melakukan penelitian dimana penemuannya terhadap aktivitas "sport" adalah penyaluran "pelampiasan" atas kekerasan kolektif didalam masyarakat ke arah yang lebih kostruktif. Processus of of the Civilisation, dalam masyarakat Indonesia modern dimana sepak bola adalah salah satu bagian (composant) dari langkah Indonesia untuk tampil kepermukaan untuk diterima dalam masyarakat International.

Kemenangan dari Timnas adalah salah satu cermin kerinduan atas "pencapaian" keberhasilan. Walaupun belum mejadi pemenang akhir, tetapi prosesus "communion" kebersamaan, kesatuan (pemersatu) bangsa atas pencapaian keberhasilan yang demikian dirindukan. Lambang garuda yang menjadi "bagian" elemen penting dalam gelar pertandingan AFF Timnas. Nyanyian "garuda didadaku"...adalah lambang dari nasionalisme menjadi packaging modernitas, menyangkut lambang negara dan segala implikasi komersialnya. Harapan dan kerinduan rakyat atas kejayaan Indonesia demikian besar. Bisa kita lihat dari seluruh media masa yang meliput kehadiran penonton dari luar daerah yang bertekad berjuang untuk membeli tiket menonton di Senayan. Untuk sementara semua sedang membuat prediksi atas pertemuan Timnas dengan Filipina yang kedua kali nanti di hari Minggu.


Monday, November 29, 2010

KONFERENSI CANCUN, DEMIKIAN JAUH UNTUK BERUNDING HARUS MENGHASILKAN KESEPAKATAN

Demikian jauh untuk berunding memang harus menghasilkan kesepakatan. Sejak Kyoto protokol tahun 1992 cetak biru agar semua negara bisa menemukan kesepakatan untuk mengurangi emisi gas karbon, tetapi telah berkali kali mengalami kendala.
Khususnya dalam tingkat perundingan saat ini di Cancun, mewajibkan negara-negara maju untuk mengikat diri secara hukum. Sedang dua negara pembuang polusi terbesar yaitu China dan Amerika tidak mengikat diri secara hukum pada tingkat internasional. Melainkan mengeterapkan ketentuan yang mengurangai gas emisi secara nasional (volonter). Hal ini digaris bawahi oleh Jepang bahwa hal ini tidak adil. Pada cetak biru Protocol Kyoto hanya mewajibkan negara kaya dan maju yang harus mengurangi gas emisi karbon. Tetapi saat ini sudah meluas 194 negara,yang bernaung di PBB, dengan julukan UN Framework Convention on Climate Change (UNFCCC). Sedang Protokol Kyoto tersebut akan berakhir pada tahun 2012. Dimana kegelisahan atas rentannya pola-pola perundingan mendatang.

Hari ini hari Minggu tanggal 5 Desember, dimana hari terakhir untuk membuat kesimpulan perundingan. Delegasi-delegasi dari 194 negara menyerukan adanya "kompromi" agar perundingan yang demikian jauh jangkauannya baik dalam waktu dan jarak tidak dioraganisir secara sia-sia.

Saturday, November 27, 2010

BENARKAH INDONESIA MELIRIK DANA 1 MILYAR DOLLAR

Disinyalir oleh koran Guardian kalau Indonesia sedang mengincar dana 1 milyar dollar dari PBB untuk perbaikan kondisi hutan.
Dalam artikel tersebut telah mengutip pernyataan Greenpeace" bila Indonesia sedang mengklasifikasi sisa dari lahan hutannya dalam kategori areal hutan yang "degradasi". Sehingga bisa ditanami, dengan demikian bisa memperoleh dana bantuan penghijauan PBB.

Tetap dalam artikel tersebut yang mengatakan kalau adanya Dokumen dari pemerintah Indonesia sedang menyiapkan lahan seluas 37 juta Ha untuk 20 tahun mendatang, keperluan industri. Mulai Awal Minggu ini, 29 November akan ada perundingan di Cancun, Mexico.Sedang yang diberitakan oleh Greenpeace adanya perbedaan data dan cara mengklasifikasi Hutan Lindung, Hutan gambut dan penghutanan kembali lahan hutan yang telah dirusak.

Friday, August 20, 2010

Kucuran Dana dari Perjanjian Norway US $ 30 juta

Indonesia akan menerima kucuran dana sebesar US$ 30 juta, dari total keseluruhan US $ 1 milyar, sesuai dengan perjanjian pengelolaan hutan Indonesia. Tantangan baru untuk penduduk Indonesia dan penduduk dunia agar bisa menyelamatkan sisa-sisa hutan yang masih ada. Selain tantangan fisik, juga dana dari perjanjian Norway ditakutkan menjadi ajang lahan korupsi baru. Karena sejak 20 tahun dana reboisasi telah lenyap sebesar US $ 6 milyar.

Pemerintah belum juga memebritakan apakan dana tersebut sudah dibelanjakan sesuai dengan Protocol yang disepakati? Masih belum jelas langkah prinsip politik "lingkungan" yang seperti apa yang dipilih oleh pemerintah. Berhubung masih banyak simpang siur dimana pemerintah masih ingin membangun kemampuan untuk melipat gandakan areal lahan untuk perkebunan sawit.

Monday, July 19, 2010

Apple Bersusah Payah Meyakinkan iPhone 4 Antena

Disini tidak akan menguraikan masalah tehknis yang sedang ditunggu oleh 3 juta pengguna iPhone 4. Melainkan strategy komunikasi yang ditempuh oleh Apple untuk tetap memuaskan setiap pengguna iPhone 4, dimana dirutunkannya langsung Steve Jobs.


Thursday, April 1, 2010

STEVE JOB, APPLE MERUBAH PERDABAN BERKOMPUTER


Nampak dengan diluncurkannya iPad, sekali lagi Steve Job, pendiri Apple komputer akan merubah seluruh peradaban berkomputer. Bayangkan saja, tidak ada produk tekhnoogi modern sekaliber Apple, memperoleh eksposure di media berhari hari bahkan sejak Januari 2010 waktu diperkenalkannya produk terbaru iPad.

Minggu belakgangan ini, Steve Job ada diseluruh media di Amerika, Newsweek, Time, New York Times, Wall Street Journal belum lagi media elektronik. Mengapa iPad demikian menggemparkan? iPad ditulis dengan iPhone OS, tidak lagi seperti OS Leopard dan generasinya. Dia di tulis untuk iPhone dan iPod, "mobile computing". iPad menurut beberapa editorialist di US, adalah membuat kita terlupakan kalau kita memanipulasi sebuah komputer. Betapa mudah mengoperasikan, seperti kalau download, file gambar dia langsung mencari sendiri folder 'picture".

Waktu pertama kali saya menyentuh dan memiliki Apple II E di tahun 1980. Tidak lama kemudian perseteruan tehknologi dimulai dengan konsep berkomputer yang kita kenal hari ini PC. Sejak tahun itu saya masuk kedalam golongan orang-orang yang "loyal" dengan konspet berkomputer, karena waktu itu Apple bukan mengorganisasi file seperti di PC, melainkan menggunakan iconography, dengan symbol-symbol untuk memamnipulasi organisasi file. Hari ini pengikut PC harus befikir keras, karena produsen PC sudah tidak bisa membuat pembahruan. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh dominasi Microsoft. Jumlah produsen juga meningkat, dimana profit margin PC makin menipis.

Ditahun 2000 kekayaan perusahaan Apple hanya US $ 5 milyar dimana saat ini bernilai US $ 170 milyar. Memiliki kekuatan cash ditangan sebesar US $ 34 milyar. Mereka akan bisa memperkuat home computing, menggeser Sonny dan yang lain-lainnya. Mengapa? Berhubung, mereka memiliki Operating System sendiri, pembuatan tehnologi mesin komputer, dan penjualan musik sendiri. Hal ini membuat kekuatan Apple menjadi "independent" untuk menyusun strategy tehnology dimasa mendatang. Mereka selalu kesulitan untuk mengelola pembuatan di China, terutama dengan isu "Human Right". Tahun lalu waktu Obama terpilih, ada yang membocorkan kalau Apple bisa membuat pabrik sendiri dengan super robotik. Dalam konteks industri "green". Segalanya akan lebih murah membuatnya. Hal ini sangat didukung oleh administrasi Obama.

Menurut Fortune Apple lebih cantik pertumbuhannya dari pada Wallmart yang sedikit dibawah Apple, nilai kapitalisasi pasar mencapai US$ 114 milyar, sedang Apple sudah mencapai US $ 170 milyar, dimana google bernilai US $ 134 milya.

Benarkah Apple akan merubah cara kita berkomputer. Lihat saja, waktu dia baru kembali mempini Apple di tahun 2000, setahun kemudian dia mengeluarkan iTune. Dalam sekejap seluruh perusahaan Musik di seluruh dunia akhirnya bangkrut. Di iringi dengan dikeluarkannya iPod di tahun 2002. Produk yang terjual telah mencapai ratusan juta didunia. Sekarang Apple coba merambaha dari home computing hingga mejual dan mendengarkan musik, sampai melaukan pekerjan-pekerjaan di komputer, hingga seluruh media cetak di Amerika sedang menyusun strategy untuk beraliansi dengan Apple agar bisa di terbikan di iPad. Semua telah memahami kalu industri media cetak di negara maju pelan-pelan mati suri dan bahkan beberapa sudah tutup.

Berapa banyak kemudahan atau transformasi yang bisa dilakukan melalui produk-produk Apple. Hampir 25 juta iPhone terjua didunia. Sekakrang diprediksi iPad akan bisa terjual hingga 7 juta biji. Dimana rata-rata harga sekitar US $400-$ 890. Mudah saja untuk membuat perkalian, Apple bisa memperoleh tambahan revenue dari iPad sendiri US $ 3,5 hingga US $ 5 milyar untuk tahun ini. Bagi mereka yang masih menggunakan PC, saatnya merenung. Atau menunggu hingga Microsoft mengeluarkan tehnologi yang lebih menyegarkan. Para pengikut Apple, sudah saatnya memkapitalisasi komputer yang dimiliki, bersiap siap untuk diganti yang lebih baru. Kalau di budaya Apple, terkenal dengan slogan "Think Different", mungkin ini yang mendasari aliran peradaban berkomputer Apple.

Apple
Fortune
Tuaw

Lukisan Kontemporer Masuk Louvre


Musse du Louvre

Seniman Cy Twombly, 77 tahun dengan gaya abstract expresionist memperoleh penghargaan untuk melukisi plafond ruang Perunggu.Gedung tersebut telah dibangun pada tahun 1550. Ada 1000 buah koleksi perunggu, perhiasan, mahkota yang terpajang disana. Bukan saat ini saja museum Louvre mempersembahkan karya seni kontemporaire, khusunya oleh seniman yang masih berkarya dan hidup. Pada tahun 2000, museum Louvre juga mendobrak diri dengan memajangkan Primitive Art, yang oleh mereka diberi istilah "Les Art Premier" (Seni Perdana). Untuk mengelak atas konotasi "primitive" yang mengesankan keterbelakangan.

Cy Twombly, pelukis kelahiran 1928, Lexington, Virginia, Amerika. Gaya goresan, grafiti urban coretan di kanfas besar pernah penyerap semua inspirasi di Roma di tahun 1959. Warna biru di plafon sangat monumental menyimbolkan era dan suasana "meditarenean".





Cy Twombly

Wednesday, March 17, 2010

BAGAIMANA MENYIAPKAN ANAK ATAS PILIHAN ANTARA KARIER DAN KEDHIDUPAN YANG BERSAHAJA

Setiap orang tua yang disinggahi dengan pertanyaan fondamental, yaitu mengentaskan sorang anak bukan saja menjadi mandiri dalam hidup tetapi juga cocok untuk memberi arahan atas orientasi akademisnya yang tepat.

Putri saya, satu tahun setengah lagi harus menginjak perguruan tinggi. Pilihannya adalah pengentasan kemandirian hidup: bisa cari kerja yang disukai, memiliki masa depan finansial dan sekuritas yang kehidupan yang layak. Disamping itu memiliki ideologi kehidupan penuh kreativitas dan selalu berguna untuk bangsa dan agama.

Pemahaman manusia hidup bersahaja sering direpotkan dengan nilai keberhasilan "ekonomi" yang dkejar dalam masyarakat modern "kapitalism" khususnya. Sedang hidup nyaman adalah keseimbangan dari semua nilai-nilai luhur dan kehidupan yang pragmatism termasuk memeroleh uang. Disinilah celah yang harus diramu, dicari dan dibentuk dijadikan bekal untuk personalitas seseorang dan menjadikan dirinya seseorang yang penuh "keunikan" dan "berbudi baik".

Beranikah kita sebagai orang tua untuk sepenuhnya melaksanakan persiapan ideologi keseimbangan ini diterapkan pada sang anak. Atau kita yakini saja, bahwa perjalanan illahi juga bisa sebagai penentu. Ada satu keyakinan untuk sambil merajut persiapan dan kesempatan-kesempatan yang ada didepan mata ini; yaitu "berdharma" dengan keikhlasan yang tulus. Selain berdoa, berdharma juga memiliki panorama atas sisi kehidupan yang kita jarang temui dalam jalur kesehari-harian, dalam kejawen sering disebut juga "latihan jiwa".

Memang tidak untuk semua karakter anak bisa kita terapkan ideologi keseimbangan ini. Berdialog dengan yang bersangkutan akan sangat membantu untuk meniliki kesipan sang anak. Apakah dialognya dia pasif atas semua tentang "keseimbangan" ini? Kalau tidak terlalu ditanggapi, berarti belum menjadi agenda batin. Dengan kata lain tidak ada "rumus" yang jitu dan absolut untuk melangkah dan menerapkan latihan jiwa ini. Dicoba dan direnungi adalah bagian dari dialog yang menyegarkan. Karena tidak ada tempat buat kekecewaan. Segalanya telah dijabarkan dengan rendah hati. Selamat mencoba.

Friday, March 12, 2010

KING ABDULLAH PETROLEUM STUDIES AND RESEARCH CENTER





Karya Zaha Haddid selalu Iconic dan memiliki program keberpihakan. dalam proyek ini center ini dirancang dan diprogram agar bisa memperoleh Platinum LEED. Demikian mengusik nilai integritas, dimana negara yang sekianlama memproduksi minyak fosil terbesar di dunia. Saat ini gedung ini dirancang untuk mengeluarkan kebijakan tentang posisi minyak bumi. Gedung dirancang oleh arsitek asli dari Iraq. Sekalian memiliki program "hijau" dan sustainable.


Monday, March 8, 2010

THE SALING BOAT IS FLYING









HYDROPTERE
Just crossed the historical 50-knots barrier or 103 km per hour, on 4th September 2009.

Alain Thebault and his crew members were pleased with their hard works and their commitment

This is the modern era where all the technicals discipline can be assembled. All the component of aeronautic has been used for the naval construction. It will take only 40 days to go around the world. The two arms has 30 meters wide and 35 meters long. It needs new method to navigate, group of skippers who control the two floaters.The idea has been captured from Jules Vern. The legend and visionary Eric Tabarly who got the idea to put the Hydrofoil on trimaran. First on 1975, group of aeronautic engineers, sailors and the naval architects try to convinced Eric Tabarly the viability of the project. Since all the high tech industry were involved of the sail boat development. From the component elements until the high hydro-velocity calculation were also contribute to this speed achievement.The Austronesian 150 BC cultures has been spread out probably with the same outrigger technic. Starting from the South Vietnam (Dong Son) to Pacific islands. The modern technology have made proved that humanity can respect their heritage. Now, how the human contact will be resulted with such sophisticated acquisition and the time, distance can be achieved with such high technology and idea. The Megalithic period was spread out until Indonesia, the Dong Son cattle Drum was found in Bali. Will this evolution of human knowledge will be share on this globe.

RADIO STREAMING BAHASA JAWA DITENGAH HUJANNYA INFORMASI ELEKTRONIK

Menarik sekali untu disimak, makin media elektronik mendominasi ruang kehidupan. Tayangan televisi hadir hampir secara permanen diruang spasial rumah tangga. Bahkan hampir ruang tunggu kantor-kantor pemerintahan, Bank, kantor swasta lainnya banyak pula yang membuat kehadiran televisi sebegai pelunak suasana. Disisi lain, malah memiliki kesan sangat berlebihan adanya televisi yang sanantiasa hadir dalam aktivitas sehari-hari, bahkan hal-hal yang paling "privasi", seperti konsultasi ke dokter dimana ruangannya juga ada televisi. Hingga kehadiran televisi mengambil alih perhatian dan tugas publik masyarakat adalah "saling bersilahturahmi" dengan sopan santun. Keindividualan tersebut bersembunyi yang dihalalkan oleh interaksi publik yaitu dengan hadirnya televisi pada ruang umum. Hampir secara sistemitas hadirnya televisi dan jam berapa saja dia hadir tidak pandang bulu dengan acara apa saja bisa diartikan sebagai polusi inforamsi dan hiburan.

Disis lain tekanan dan dominasi media telivisi program-program yang rata-rata kualitasnya, bahkan pada chanel tertentu sangat buruk. ntuk masyarakat diplosok Jawa, khususnya Jawa Timur dan Jawaw tengah, radio masih memegang peran yang uar biasa untuk dialog budaya dan informasi seputar kehidupan sehari hari. Tidak sedikit yang menggunakan 2 bahasa, bahasa lokal dan bahasa indonesia. Mereka tetap menghibur dengan corak "lokal", baik bahasa, dan topik yang dikonsumsi masyarakat lokal. Ragam programpun, bukan hanya lagu-lagu tahun 80an tetapi juga "campur sari" dan gendhing jawa. setiap satu bulan sekali di malam Jumat dan malam Minggu salah satu diantara mereka menyiarkan wayang kulit. Peran yang dahulu lebih dilakukan oleh RRI. Saat ini kemajuan elektronik khususnya internet mampu buat mereka untuk tidak siaran pada spasial Loka Jogya, atau Wonogiri tetapi sudah bisa mendunia. Dimana audiensi mereka secara geografis telah menyebar ke seluruh kota besar. Menarik untuk dianalisa kalau strata sosial audiensi radio lokal tersebut tidak lagi membutuhkan strate sosial yang menengah atau tinggi, karena nampaknya internet telah merambah kesemua lapisan. Ini bisa dilihat dari program yang mereka sajikan.

Selamat keragaman budaya yang mulai menemukan platform modernitas dan beradapatasi dengan perkembangan tehknology tanpa mengorbankan keragaman busaya jawa.

Radio Jogya Streaming
Musik Jawa
Radio Time

Saturday, March 6, 2010

MAHKLUK ALAM LAUT DAN ART

Bobtail squid provide a home in their body cavity for luminescent bacteria.
Photo by Mattias Ormestad, www.kahikai.org


MEMAHAMI SUASANA MISTIK PANTAI SELATAN JAWA


Sumber:http://suryotomo.wordpress.com/


Secara geographis dan morfologi, pantai selatan memang tidak terlalu bersahabat. Terjal, dan gelombang dari lautan lepas jarang menjadi arus lalulintas bahari. Pemerintah kolonial tidak terlalu tertarik untuk membangun infrastruktur maritim dikawasan selatan. Selain alam yang tidak terlalu bersahabat, tetapi juga pilihan politik untuk tidak membuka pemukiman nelayan dikawasan pesisir selatan.


Potensi pariwisata memang sangat menantang untuk dicarikan keseimbangan antara menjawab pembangunan ekonomi masayarakat yang memiliki kepedulian mengkonservasi hutan. Infrastruktur tidak perlu selalu bergantung pada kehadiran pemerintah. Asal pemetaan atau tataruang untuk jangka panjang bisa diandalkan untuk investasi jangka panjang. Saat ini masih memakan waktu kira dua setengah jam dari Malang kota.


Pertama kali melinatasi daerah pesisir selatan ini ditahun 2002 diwaktu era almarhum Presiden Gus Dur. Saat itu seluruh hutan dan perkebunan pohon jati nampak baru saja dijarah oleh masyarakat. Puluhan ribu hektar hutan dan perkebunan porak poranda. Suasana sangat mencekram. Perjalanan spiritual, menuju ke pantai selatan, Ngeliep. Pemandangan yang sangat unik dan indah. Berpuluh puluh kilometer tidak terlintas satupun manusia. Setiba di pantaipun, ditawari oleh pengelola warung yang nampak sekian lama tidak pernah melihat pengungjung, pertanyaan mereka pertama adalah mau bertapa disebelah mana? Konon para pakar spiritual senior, pernah menjelaskan kalau pantai Ngeliep adalah salah satu berlabuhnya Nyai Roro Kidul. Banyak pula kawasan selatan telah menjadi rujukan peristiwa-peristiwa spiritual pada babad babad atau Serat Centini.


Khusus di Sendang Biru, teluk kecil yang berhadapan dengan pulau Sempu. Disana ada kegiatan nelayan dan pasar ikan. Desa sebelumnya adalah Sumbrmanjing, masyarakat penganut Gereja Jawi Wetan. Keunikan dan mengelola kemajemukan untuk dikawasan yang telah lama terpencil, hidup sangat bersahaja.


Pada sisi dunia yang lebih matelriil dan kongkrit, kalau daaerah pesisir selatan, mulai dari Trenggalek, Sendang Biru, Pacitan sampai Parangteritis (Jogya Selatan) berhubung alam yang sangat ganas, mengukir keindahan yang serba mistik. Potensi perkebunan dan pariwisata yang sama sekali tak ternilai. Walau perhatian atas tataruang yang komprehensif untuk pembangunan Pariwisata Hijau, atau Pariwisata Spiritual masih terbuka lebar untuk digarap.

 

©  THE ISLAND MAN