"During my lifetime I have dedicated myself to this struggle of the African people. I have fought against white domination, and I have fought against black domination. I have cherished the ideal of a democratic and free society in which all persons live together in harmony and with equal opportunities. It is an ideal which I hope to live for and to achieve. But if needs be, it is an ideal for which I am prepared to die."......,NELSON MANDELA

Wednesday, March 17, 2010

BAGAIMANA MENYIAPKAN ANAK ATAS PILIHAN ANTARA KARIER DAN KEDHIDUPAN YANG BERSAHAJA

Setiap orang tua yang disinggahi dengan pertanyaan fondamental, yaitu mengentaskan sorang anak bukan saja menjadi mandiri dalam hidup tetapi juga cocok untuk memberi arahan atas orientasi akademisnya yang tepat.

Putri saya, satu tahun setengah lagi harus menginjak perguruan tinggi. Pilihannya adalah pengentasan kemandirian hidup: bisa cari kerja yang disukai, memiliki masa depan finansial dan sekuritas yang kehidupan yang layak. Disamping itu memiliki ideologi kehidupan penuh kreativitas dan selalu berguna untuk bangsa dan agama.

Pemahaman manusia hidup bersahaja sering direpotkan dengan nilai keberhasilan "ekonomi" yang dkejar dalam masyarakat modern "kapitalism" khususnya. Sedang hidup nyaman adalah keseimbangan dari semua nilai-nilai luhur dan kehidupan yang pragmatism termasuk memeroleh uang. Disinilah celah yang harus diramu, dicari dan dibentuk dijadikan bekal untuk personalitas seseorang dan menjadikan dirinya seseorang yang penuh "keunikan" dan "berbudi baik".

Beranikah kita sebagai orang tua untuk sepenuhnya melaksanakan persiapan ideologi keseimbangan ini diterapkan pada sang anak. Atau kita yakini saja, bahwa perjalanan illahi juga bisa sebagai penentu. Ada satu keyakinan untuk sambil merajut persiapan dan kesempatan-kesempatan yang ada didepan mata ini; yaitu "berdharma" dengan keikhlasan yang tulus. Selain berdoa, berdharma juga memiliki panorama atas sisi kehidupan yang kita jarang temui dalam jalur kesehari-harian, dalam kejawen sering disebut juga "latihan jiwa".

Memang tidak untuk semua karakter anak bisa kita terapkan ideologi keseimbangan ini. Berdialog dengan yang bersangkutan akan sangat membantu untuk meniliki kesipan sang anak. Apakah dialognya dia pasif atas semua tentang "keseimbangan" ini? Kalau tidak terlalu ditanggapi, berarti belum menjadi agenda batin. Dengan kata lain tidak ada "rumus" yang jitu dan absolut untuk melangkah dan menerapkan latihan jiwa ini. Dicoba dan direnungi adalah bagian dari dialog yang menyegarkan. Karena tidak ada tempat buat kekecewaan. Segalanya telah dijabarkan dengan rendah hati. Selamat mencoba.

No comments :

Post a Comment